Tony Alfirja R
3115100939
Progam Studi : D3_Sore
STIKOM PGRI BANYUWANGI
KABUPATEN BANYUWANGI
Abstrak
Jejaring Sosial adalah struktur sosial yang berasal dari
individu-individu dan organisasi yang diikat oleh kesamaan
penggunanya/anggotanya. jejaring sosial
dibuat untuk memenuhi syarat manusia karena manusia diciptakan untuk bersosial
(makhluk sosial), karena perkembangan zaman semakin maju, yang tujuan utamanya
memfasilitasi user atau pengguna media Jejaring sosial tersebut agar dapat
terhubung dengan seseorang dalam satu Negara atau bahkan antar Negara dan
benua,dengan praktis dan tidak membuang banyak waktu atau memberikan kemudahan
bagi penggunanya untuk tetap bersosialsasi. Namun pada era modern seperti
sekarang, Jejaring sosial tidak berfungsi sebagaimana mestinya, ternyata
jejaring sosial memberikan pengaruh-pengaruh terhadap kelakuan seseorang yang menggunakannya,
ntah itu pengaruh negatif seperti gemar pamer di jejaring sosial, dan juga
pengaruh positifnya terhadap seseorang, namun ironisnya jejaring sosial lebih
banyak memiliki pengaruh negatif di bandingkan pengaruh positif, namun pengaruh
negatif dan positif tersebut kembali kepada bagaimana anda menyikapi dan
menghadapi Jejaring sosial, apakah anda menjadikannya sebagai kebutuhan utama,
atau hanya menjadikannya sebagai media penunjang komunikasi. Pada sesi ini saya akan menjelaskan pengaruh negatif
dan positif Jejaring sosial terhadap perilaku seseorang, dan bagaimana caranya
agar mencegah dampak negatif dari jejaring sosial.
Kata Kunci :
jejaring sosial, kelakuan seseorang, pengaruh
1.
Pendahuluan
Belakangan ini kita di mana- mana
sering mendengar kata-kata “jejaring sosial”, remaja pun sangat menggemari
jejaring sosial, pertama saya akan mencoba menjelaskan apa jejaring sosial
tersebut. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi.
Seperti pernyataan yang dikutip dari
wikipedia, jejaring sosial adalah struktur sosial yang berasal dari
individu-individu dan organisasi yang diikat oleh satu atau lebih tipe relasi
spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, kesamaan hobi, dan
kesamaan sifat.
jaringan jejaring sosial juga
memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul
adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar
aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian
dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial
beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam
menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat
keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu
jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul
yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial
aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial
yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Pada zaman era digital seperti sekarang,
semuanya bergantung kepada teknoogi, salah satu hasil dari teknologi adalah
internet, yang mengandung banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring
social, Jejaring social ini ternyata memberikan dampak yang besar bagi kelakuan
penggunanya, entah itu dampak positif
juga dampak yang negatif.
Facebook, Twitter,
Friendster adalah sebagian kecil contoh dari situs jejaring sosial yang ada di
internet, situs tersebut dapat memuat/ menyediakan data/informasi dari si pengguna
jejaring sosial. Data itu antara lain nama, alamat, pendidikan, pekerjaan dan
data demografis lainnya, serta hobi dan kecenderungan lainnya. Dengan
mempelajari profil di Facebook, sesorang akan mendapatkan gambaran yang lebih
jelas terhadap orang lainnya. Kecuali data, Facebook dilengkapi dengan banyak
fasilitas untuk berinteraksi, mulai dari email, berbagi foto, bahkan hingga
chat. Bahkan saat ini fitur game online sebagai daya tarik utama lain bagi usia
anak dan remaja.
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih
banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring
sosial berasal dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangatlah
mudah untuk mendaftar menjadi anggota
dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang,
baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna
situs jejaring sosial tersebut.
2. Kelakuan
Manusia Normal
Manusia yang normal dalam arti
menjalani kehidupannya tanpa tanpa terpengaruh dampak negatif yang berasal dari
luar termasuk “dampak negatif jejaring sosial” seharusnya tanpa mendaftarkan
diripun untuk bergabung ke dalam situs jejaring sosial, mereka sudah memiliki
kemampuan untuk bersosial/berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar
mereka seperti dengan keluarga, teman-teman di lingkungan sekolah,
rumah, saudara, dan segala yang nyata-nyata yang ada di hadapan mereka, serta
tidak melakukan hal-hal aneh seperti yang sedang hangat di bicarakan belakangan
ini, apa saja hal aneh tersebut?
3. Pengaruh Negatif Jejaring Sosial
Terhadap Kelakuan Seseorang
Belakangan ini
sering terdengar kata-kata “Jejaring sosial dapat mendekatkan yang jauh dan
juga menjauhkan yang dekat” bagaimana menurut anda dalam menanggapi kata-kata
tersebut? Apakah benar?
Mendekatkan
yang jauh. Tentu saja bukan?. Di jejaring sosial, kita bisa bebas dan leluasa
berteman dengan siapa saja yang berasal dari berbagai belahan dunia. Jejaring
sosial tidak mengenal tempat, selagi tempat tersebut ada sinyal untuk internet,
maka jejaring sosial dapat berjalan lancar. Kita sebagai orang Indonesia bisa
mengenal dan berteman dengan orang Cina, Korea bahkan Amerika. Itu semua
mungkin, dan itulah kelebihan dari jejaring sosial. Jika seseorang bisa
memanfaatkan jejaring sosial dengan baik, maka akan menguntungkan juga. Seperti
berdagang, penawaran jasa dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa
dilakukan di jejaring sosial.
Namun jejaring sosial juga mengakibatkan dampak-dampak negatif bagi
penggunanya, coba anda pikirkan lagi kalimat tadi, “Menjauhkan yang dekat”
inilah salah satu dampak negatif jejaring sosial tersebut, Ketika seseorang
terlalu asyik dengan jejaring sosial di dunia maya dan hingga melupakan dunia
nyatanya, Mereka merasa lebih leluasa, leluasa dan nyaman menyampaikan pendapat
dan juga perasaan mereka di dalam jejaring sosial. Sehingga mereka justru
kelihatan murung setiap hari. Orang
yang sudah ketagihan jejaring sosial menjadi cenderung pendiam di dunia nyata.
Orang-orang yang berada di sekitarnya juga akan merasa tidak nyaman, karena
sikap orang yang kecanduan jejaring sosial tersebut. Efek lainnya seseorang hingga lupa waktu karena dia terlalu terlena dengan
aktifitasnya di jejaring sosial tersebut. Yang sangat mengkhawatirkan adalah
bahwa pada era kemajuan teknologi dan globalisasi seperti saat ini, telepon
seluler/handphone yang dulunya hanya dapat berfungsi sebagai alat penerima dan
pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs
jejaring sosial.
Ada juga 10 ciri seseorang kecanduan jejaring sosial
di dunia maya menurut analis Retrevo Gadgetology adalah sebagai berikut :
Yang Pertama, anda berbicara atau mengirim pesan hanya 140 karakter atau
kurang dari itu. Ini mencerminkan bahwa pola pikir Anda sudah sangat meresap
dengan Twitter yang hanya memperbolehkan mengirim 140 karakter di setiap pesan
yang anda kirim. Kedua, anda seringkali iseng untuk mencolek alias 'poke' teman
atau rekan kerja meski sekadar hanya untuk pergi ke tolilet. Ketiga, ketika
ditanya oleh seseorang, "Bagaimana akhir pekanmu?". Di pikiran anda
yang pertama kali muncul adalah “ Duh aku lupa update status di Facebook dan
Twitter”. Keempat, anda kerap kali memposting link tentang keberhasilan
memainkan game di Facebook. Misalnya:
dalam 24 jam langsung mem-follow ribuan account sekaligus. Kelima, anda menilai bahwa diri berhasil dan berharga dengan mengukur dari seberapa sering Anda me-retweed.
Keenam, Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka. Ketujuh, anda mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga. Kedelapan, Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur. Kesembilan, Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari. Dan Kesepuluh, ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial.
dalam 24 jam langsung mem-follow ribuan account sekaligus. Kelima, anda menilai bahwa diri berhasil dan berharga dengan mengukur dari seberapa sering Anda me-retweed.
Keenam, Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka. Ketujuh, anda mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga. Kedelapan, Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur. Kesembilan, Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari. Dan Kesepuluh, ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial.
Dampak negatif lainnya dari kecanduan jejaring sosial belakangan ini
adalah maraknya orang yang memposting foto makanan ke dalam jejaring sosial
facebook, twitter, atau instagram mereka, entah apa yang ada di dalam pikiran
mereka hingga melakukan hal-hal seperti itu, hal-hal seperti itu sudah melewati
batas kelakuan manusia normal yang sebenarnya, berhati-hatilah bagi anda yang
suka melakukan kebiasaan tersebut, karena belakangan ini telah di lakukan
penelitian oleh Dr. Valerie Taylor, psikiater dari Women College Hospital,
University of Toronto, Kanada, Bahwa seseorang yang terobsesi mengunggah foto
makanan dan minuman, Bisa jadi itu adalah gejala gangguan mental. Sebelum
makanan atau minuman mereka nikmati, banyak orang mengambil gambarnya terlebih
dulu untuk kemudian diunggah di berbagai media sosial.
"Beberapa orang keluar rumah
untuk makan, bukan karena memang membutuhkan makanan. Justru hanya demi
interaksi di media sosial. Apa yang dimakan, kapan mengunjunginya dan kapan
kembali ke tempat tersebut," kata Dr. Taylor
Kebiasaan buruk yang di akibatkan
oleh pengaruh negatif jejaring sosial tersebut bisa jadi termasuk gejala
gangguan kebiasaan makan atau juga tanda-tanda adanya masalah psikologis. Yang Berupa bentuk obsesi dan keasyikan tidak
sehat pada makanan. Lalu, beberapa orang yang melihat foto makanan dan mudah
tergoda bisa berujung menjadi emotional eater dan menyebabkan kegemukan.
Untungnya beberapa restoran di Amerika telah menerapkan aturan bahwa makanan
tidak boleh difoto dan diunggah ke media sosial. Seperti restoran di New York
milik Chef Michelin, David Bouley. dia melarang pelanggannya untuk mengambil
foto makanan dan minuman yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan
harus segera dinikmati dan aktivitas mengambil gambar dapat mengganggu
pelanggan lain.
Mungkin bila di terapkan pada restoran-restoran di Indonesia aturan
tersebut akan sangat bermanfaat untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang juga
telah melanda masyarakat Indonesia, mengingat kebiasaan tersebut sangat tinggi
di Indonesia.
Pengaruh negatif lainnya dari jejaring sosial adalah bagi siswa/pelajar
maka Motivasi dan Prestasi belajar siswa
dapat menurun. prestasi belajar siswa menurun akibat terlalu sering
membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi
belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring
sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Pengaruh ini di buktikan dengan
penelitian yang di lakukan oleh Aryn Karpinski peneliti dari Ohio State
University,menunjukkan bahwa :
“para mahasiswa pengguna aktif jejaring social
seperti facebook ternyata memmpunyai nilai yang rendah daripada para mahasisswa
yang tidak menggunakan situs jejaring social facebook.Dari 219 mahasisswa
yang diriset oleh karpinski.148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata
memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna.
Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai
para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga FB telah menyebabkan
waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring sosial
yang tengah populer ini. Para pengguna FB mengakui waktu belajar mereka memang
telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna FB kehilangan waktu antara 1 - 5
jam sampai 11 - 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain FB.
Beberapa
Pengaruh negatif lainnya dari jejaring sosial adalah :
Yang pertama adalah membuat seseorang menjadi pemalas, Ini
efek negatif yang paling sering ditemukan pada anak atau bahkan bukan hanya
anak. Mereka menjadi malas untuk belajar dan beribadah, karena terlalu asyik
dengan teman barunya di jejaring sosial. Hingga pada akhirnya meninggalkan
kewajiban-kewajiban yang seharusnya dikerjakan oleh anak.
Kedua membuat seseorang menjadi egois, Situs jejaring sosial akan membuat seseoran cenderung lebih mementingkan
diri sendiri. dirinya menjadi tidak sadar dan peduli dengan lingkungan
sekitarnya karena waktu mereka dihabiskan mengutak-atik jejaring sosial. Hingga
pada akhirnya mengakibatkan individu kurang bahkan tidak berempati dengan
lingkungan kehidupan mereka yang sesungguhnya. Kepekaan mereka terhadap
lingkungan sekitarnya menjadi mati terbunuh kesenangannya terhadap
teman-temannya di situs jejaring sosial.
Ketiga, merusak
tata bahasa yang benar dengan mengganti menjadi kata-kata gaul yang sulit di
pahami situs jejaring sosial tidak
memiliki aturan baku yang berlaku bagi anak dalam melakukan interaksi dengan temannya
disitus jejaring sosial. Tidak ada tata bahasa baku untuk digunakan pada situs
jejaring sosial, ini membuat mereka berkomunikasi semau mereka sendiri dengan
menciptakan bahasa mereka sendiri tanpa peduli dengan tata bahasa yang baik dan
benar dalam berkomunikasi. Hal ini perlahan tapi pasti akan membunuh kemampuan
komunikasi yang baik dan benar seperti yang dilakukannya dalam berinteraksi
didunia nyata selain itu juga membunuh keterampilan menulis mereka yang sesuai
dengan ejaan yang baku dan benar.
Keempat, seseorang
menjadi susah bergaul dan penyendiri, situs
jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri,
sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan
lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial
sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya lagi/menjadi “Antisosial”.
Dan yang kelima adalah menghamburkan uang, akses internet untuk membuka situs jejaring sosial
jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan seseorang (terlebih jika mereka
harus mengakses jejaring sosial dari warnet). Ini dapat dikategorikan sebagai
pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.
Juga di Indonesia di balik berita
yang sedang hangat-hangatnya yaitu tentang kecelakaan seorang anak musisi
terkenal Indonesia, yang juga telah menelan banyak korban jiwa (lihat Anak Ahmad Dhani Terlibat Kecelakaan Maut di Tol
Jagorawi, megapolitan.kompas.com,
08/09/2013).
kecelakaan
itu semakin menarik perhatian di kalangan masyarakat dan di dalam jejaring
sosial karena dikait-kaitkan dengan fenomena banyaknya anak muda/masih di bawah
umur yang saling berlomba memamerkan dan membanggakan foto spidometer kendaraan
yang sedang mereka pacu, baik itu sepeda motor maupun mobil. Di dalam media
sosial, seperti Twitter, Instagram, Path dan lainnya, kita bisa menemukan aneka
foto spidometer yang diunggah. Kebanyakan, spidometer yang diunggah tersebut
menunjukkan kecepatan tinggi. Tak tanggung-tanggung, foto-foto dengan tanda
pagar #speedometer itu ada yang menunjukkan kecepatan 140 kilometer per jam,
180 km per jam, bahkan ada yang 200 km per jam. Sangat disayangkan sekali,
kebiasaan buruk tersebut juga sudah mulai menjamah anak-anak di bawah umur yang
belum memiliki Surat izin mengemudi (SIM) dengan main kebut-kebutan di jalanan,
dan memamerkan kecepatan mereka di jejaring sosial, Menurut pakar media digital,
Nukman Luthfie mengatakan:
“para remaja
mengunggah foto spidometer ke media sosial untuk menunjukkan eksistensinya.
Karena pergaulan remaja masa kini makin dipengaruhi media sosial, mereka bukan
hanya ingin eksis di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya.”
(Dikutip
dari megapolitan.kompas.com, 19/09/2013)
Dari
pernyataan tersebut terlihat bahwa jejaring sosial juga mempengaruhi psikologi
seseorang. Orang tua juga harus membantu berperan dalam tindakan untuk
mengurangi hal-hal yang tidak di inginkan tersebut, dengan tidak membiarkan
anak di bawah umur mengendarai sepeda motor bahkan mengendarai mobil, dan
seharusnya para orang tua tidak segan-segan memberikan hukuman kepada anak
mereka jika melanggar aturan yang di tetapkan oleh orang tua si anak tersebut.
Masalah
pengaruh negative jejaring sosial ini juga sudah meluas di kalangan masyarakat,
khususnya masyarakat Indonesia hingga membuat mereka mempunyai kebiasaan buruk
yaitu mereka suka pamer di jejaring sosial, entah itu pamer barang mewah maupun
suatu tempat yang telah mereka kunjungi.
Dalam sebuah
survei yang dilakukan oleh TripAdvisor TripBarometer Mobile and Sosial
terungkap bahwa orang Indonesia adalah salah satu di dunia yang paling sering
memamerkan perjalanan mereka di media sosial, setelah wisatawan India. Ternyata
hampir sepertiga dari orang Indonesia (30 persen nya) telah mengakui bahwa
mereka memang sengaja memamerkan foto liburan mereka di sosial media, bahkan 16
persen dari mereka mengakui kalau mereka melakukannya untuk membuat teman mereka
iri dan 14 persen lainnya mengatakan bahwa itu bukan liburan jika teman-teman
mereka tidak mengetahui tentang hal tersebut. Mungkin sulit untuk menghilangkan
kebiasaan pamer orang-orang Indonesia di jejaring sosial karena orang Indonesia
termasuk pengguna teknologi mobile yang paling besar saat mereka pergi berlibur
98 persen, bahkan rata-rata penggunanya berada di atas rata-rata global yang
hanya mencapai 87 persen.
Satu-satunya
cara untuk mengatasi ini adalah kembali kepada pribadi setiap masing-masing
individu masyarakat, mereka harus menyadarkan diri mereka sendiri agar tidak
terus-menerus melakukan hal tersebut. Namun tidak mudah juga bagi seseorang
untuk menydarkan dirinya sendiri ketika diri mereka sendiri telah terisolasi
digital.
4.
Isolasi Digital pada Diri Seseorang di Era Modern
Memang tidak
bisa di pungkiri lagi, orang-orang di era modern sekarang telah terkena isolasi
digital, Isolasi digital adalah suatu istilaah yang di berikan kepada seseorang
yang telah sangat ketergantungan dengan alat-alat komunikasi modern seperti
handphone, smartphone, tablet, notebook, netbook, dan sebagainya. Bayangkan
jika anda sehari saja tidak memegang/menggunakan handphone atau smartphone anda
di tangan anda, jika anda merasa risih dan tidak nyaman, itu adalah tanda anda
telah terkena isolasi digital, isolasi digital juga merupakan pengaruh negatif
dari jejaring sosial, awalnya sesorang memakai jejaring sosial terlebih dahulu
hingga dia merasa ketergantungan pada jejaring sosial, lalu dia menggunakan
gadgetnya seperti handphone/smartphone nya untuk mengakses situs tersebut
bahkan setiap hari. Untuk menghilangkan isolasi digital, seseorang harus
berusaha keras perlahan-lahan menggunakan alat komunikasi mereka hanya ketika
hal-hal penting saja, dan menganggap alat komunikasi dan situs hanya sebatas
media/ alat pembantu bagi kebutuhan manusia, buka sebagai prioritas pokok/utama
dalam kehidupan.
5.
Pengaruh Positif Jejaring Sosial terhadap Kelakuan Seseorang
Jejaring sosial juga memiliki dampak positif bagi
kelakuan seseorang di antaranya adalah : Seseorang dapat mengembangkan
keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan dizaman digital seperti
sekarang ini. Kedua untuk memperluas jaringan pertemanan, seseorang akan
menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian
besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung. Ketiga,
mempercepat komunikasi, sehingga seseorang dapat dengan cepat mengirim dan
menerima informasi yang penting. Keempat sebagai media untuk mencari informasi
atau data, Sehingga seseorang yang mengakses jejaring sosial akan selalu update
informasi dan tidak tertinggal informasi.
6. Kesimpulan
Jejaring
Sosial dapat di maknai sebagai alat penghubung modern yang dapat menghubungkan
antar individu di berbagai belahan dunia, meskipun jejaring sosial memiliki
segelintir pengaruh positif terhadap kelakuan individu/seseorang, namun perlu
di ingat, jejaring sosial ternyata mempunyai lebih banyak sisi/pengaruh
negatifnya terhadap seseorang, hingga dapat mempengaruhi seseorang bertingkah
di luar batasan orang normal, seperi pamer perjalanan wisata, pamer kecepatan
speedometer, memotret makanan, hingga menyebabkan “Dehumanisasi”/ seseorang
lebih peduli pada dunia maya di internet daripada lingkungan nyata di
sekitarnya, pada seseorang yang terkena dampak negatifnya.
Pencegahan
pengaruh negative dari jejaring sosial dapat di lakukan mulai dari orang-orang
terdekat individu tersebut, seperti Orang tua, teman, dan saudara, dan kita
sebagai manusia juga harus bersikap kritis dan waspada jangan mudah terbawa
arus modern yang sekarang sedang melanda kehidupan, jangan pernah menjadikan
jejaring-jejaring sosial tersebut menjadi seperti sebuah kebutuhan pokok dalam
kehidupan, namun jadikan jejaring sosial sebagai media yang bermanfaat untuk
membantu kehidupan manusia bukan malah menghambatnya dan menyebabkan ketidak
normalan.
Daftar Pustaka
ptkomunikasi. (2012, 06 11). Pengertian Media Sosial, Peran serta
Fungsinya . Retrieved November 08, 2013, from ptkomunikasi.wordpress.com:
http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/
Wikipedia. (2013, November 10). Jejaring sosial. Retrieved November
8, 2013, from Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial
Suryadhi, A. (2010, 03 29). 10 ciri pecandu jejaring sosial.
Retrieved November 08, 2013, from inet.detik.com:
http://inet.detik.com/read/2010/03/29/124856/1327601/398/10-ciri-pecandu-jejaring-sosial
Nugraheni, M. (2013, Mei 9). Pamer
Makanan di Media Sosial Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental. Retrieved November
7, 2013, from life.viva.co.id: http://life.viva.co.id/news/read/411552-pamer-makanan-di-media-sosial-bisa-jadi-tanda-gangguan-mental
Ridhota. (2013, 10 23). Dampak neatif situs jejaring sosial terhadap
motivasi dan prestasi belajar siswa. Retrieved November 08, 2013, from
ridhota.wordpress.com:
http://ridhotha.wordpress.com/2010/02/23/dampak-negatif-situs-jejaring-sosial-terhadap-motivasi-dan-prestasi-belajar-siswa/
Hardoko, E. (2013, 09 08). Anak Ahmad Dhani Terlibat Kecelakaan Maut di
Tol Jagorawi. Retrieved November 08, 2013, from megapolitan.kompas.com:
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/08/0806475/Anak.Ahmad.Dhani.Terlibat.Kecelakaan.Maut.di.Tol.Jagorawi
Syatiri, A. S. (2013, 09 19). Pamer Spidometer di Jejaring Sosial.
Retrieved November 08, 2013,from megapolitan.kompas.com:
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/19/0727509/Pamer.Spidometer.di.Jejaring.Sosial
Susanto, D. A. (2013, 10 23). Orang Indonesia gemar pamer di jejaring
sosial. Retrieved November 08, 2013, from merdeka.com:
http://www.merdeka.com/teknologi/orang-indonesia-gemar-pamer-di-jejaring-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar