JURNAL ILMIAH
DAMPAK MEDIA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
Oleh:
RUSDIAN MAULANA
3115100921
MANAGEMEN INFORMATIKA
STIKOM PGRI BANYUWANGI
Abstrak
Jejaring Sosial adalah struktur
sosial yang berasal dari individu-individu dan organisasi yang diikat oleh
kesamaan penggunanya/anggotanya. jejaring sosialdibuat untuk memenuhi
syarat manusia karena manusia diciptakan untuk bersosial (makhluk sosial), karena
perkembangan zaman semakin maju, yang tujuan utamanya memfasilitasi user atau
pengguna media Jejaring sosial tersebut agar dapat terhubung dengan seseorang
dalam satu Negara atau bahkan antar Negara dan benua,dengan praktis dan tidak
membuang banyak waktu atau memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk tetap
bersosialsasi. Namun pada era modern seperti sekarang, ternyata jejaring sosial
memberikan pengaruh-pengaruh terhadap kelakuan seseorang yang menggunakannya,
ntah itu pengaruh negatif seperti gemar pamer di jejaring sosial, dan juga
pengaruh positifnya terhadap seseorang, namun ironisnya jejaring sosial lebih
banyak memiliki pengaruh negatif di bandingkan pengaruh positif, namun pengaruh
negatif dan positif tersebut kembali kepada bagaimana anda menyikapi dan
menghadapi Jejaring sosial, apakah anda menjadikannya sebagai kebutuhan utama,
atau hanya menjadikannya sebagai media penunjang komunikasi.
Pada sesi ini saya akan menjelaskan pengaruh negatif dan positif
Jejaring sosial terhadap perilaku seseorang, dan bagaimana caranya agar
mencegah dampak negatif dari jejaring sosial.
Kata Kunci : jejaring sosial,
kelakuan seseorang, pengaruh
1. Pendahuluan
Belakangan ini kita di mana- mana
sering mendengar kata-kata “jejaring sosial”, remaja pun sangat menggemari
jejaring sosial, pertama saya akan mencoba menjelaskan apa jejaring sosial
tersebut. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. (ptkomunikasi.wordpress.com, 2012)
Seperti pernyataan yang
dikutip dari wikipedia, jejaring sosial adalah struktur sosial yang berasal
dari individu-individu dan organisasi yang diikat oleh satu atau lebih tipe
relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, kesamaan
hobi, dankesamaan sifat.
jaringan jejaring sosial juga
memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan.
Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah
hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul.
Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan
jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan
memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan
organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya. (wikipedia.org,
2013)
Dalam
bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua
ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula
digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan
dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan
sebagai garis penghubungnya.
Pada
zaman era digital seperti sekarang, semuanya bergantung kepada teknoogi, salah
satu hasil dari teknologi adalah internet, yang mengandung banyak situs di
dalamnya termasuk situs jejaring social, Jejaring social ini ternyata
memberikan dampak yang besar bagi kelakuan penggunanya, entah itu dampak
positif juga dampak yang negatif.
Facebook,
Twitter, Friendster adalah sebagian kecil contoh dari situs jejaring sosial
yang ada di internet, situs tersebut dapat memuat/ menyediakan data/informasi
dari si pengguna jejaring sosial. Data itu antara lain nama, alamat,
pendidikan, pekerjaan dan data demografis lainnya, serta hobi dan kecenderungan
lainnya. Dengan mempelajari profil di Facebook, sesorang akan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas terhadap orang lainnya. Kecuali data, Facebook
dilengkapi dengan banyak fasilitas untuk berinteraksi, mulai dari email,
berbagi foto, bahkan hingga chat. Bahkan saat ini fitur game online sebagai
daya tarik utama lain bagi usia anak dan remaja.
Dampak
situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja,
karena sebagian besar pengguna jejaring sosial berasal dari kalangan remaja
pada usia sekolah. Karena sangatlah mudah untuk mendaftar menjadi
anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang, baik sengaja
ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring
sosial tersebut.
2. Kelakuan Manusia Normal
Manusia yang normal dalam arti menjalani kehidupannya tanpa tanpa
terpengaruh dampak negatif yang berasal dari luar termasuk “dampak negatif
jejaring sosial” seharusnya tanpa mendaftarkan diripun untuk bergabung ke dalam
situs jejaring sosial, mereka sudah memiliki kemampuan untuk
bersosial/berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka seperti
dengan keluarga, teman-teman di lingkungan sekolah, rumah, saudara, dan
segala yang nyata-nyata yang ada di hadapan mereka, serta tidak melakukan
hal-hal aneh seperti yang sedang hangat di bicarakan belakangan ini, apa saja
hal aneh tersebut?
3. Pengaruh Negatif Jejaring Sosial Terhadap
Kelakuan Seseorang
Belakangan
ini sering terdengar kata-kata “Jejaring sosial dapat mendekatkan
yang jauh dan juga menjauhkan yang dekat” bagaimana menurut anda
dalam menanggapi kata-kata tersebut? Apakah benar?
Mendekatkan
yang jauh. Tentu saja bukan?. Di jejaring sosial, kita bisa bebas dan leluasa
berteman dengan siapa saja yang berasal dari berbagai belahan dunia. Jejaring
sosial tidak mengenal tempat, selagi tempat tersebut ada sinyal untuk internet,
maka jejaring sosial dapat berjalan lancar. Kita sebagai orang Indonesia bisa
mengenal dan berteman dengan orang Cina, Korea bahkan Amerika. Itu semua
mungkin, dan itulah kelebihan dari jejaring sosial. Jika seseorang bisa
memanfaatkan jejaring sosial dengan baik, maka akan menguntungkan juga. Seperti
berdagang, penawaran jasa dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa
dilakukan di jejaring sosial.
Namun jejaring
sosial juga mengakibatkan dampak-dampak negatif bagi penggunanya, coba anda
pikirkan lagi kalimat tadi, “Menjauhkan yang dekat” inilah salah satu dampak
negatif jejaring sosial tersebut, Ketika seseorang terlalu asyik dengan
jejaring sosial di dunia maya dan hingga melupakan dunia nyatanya, Mereka
merasa lebih leluasa, leluasa dan nyaman menyampaikan pendapat dan juga
perasaan mereka di dalam jejaring sosial. Sehingga mereka justru kelihatan
murung setiap hari. Orang yang sudah ketagihan jejaring sosial
menjadi cenderung pendiam di dunia nyata. Orang-orang yang berada di sekitarnya
juga akan merasa tidak nyaman, karena sikap orang yang kecanduan jejaring
sosial tersebut. Efek lainnya seseoranghingga
lupa waktu karena dia terlalu terlena dengan aktifitasnya di jejaring sosial
tersebut. Yang sangat mengkhawatirkan adalah bahwa pada era kemajuan teknologi
dan globalisasi seperti saat ini, telepon seluler/handphone yang dulunya hanya
dapat berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat
digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial.
Ada juga 10 ciri
seseorang kecanduan jejaring sosial di dunia maya menurut analis Retrevo
Gadgetology adalah sebagai berikut :
Yang Pertama, anda berbicara atau
mengirim pesan hanya 140 karakter atau kurang dari itu. Ini mencerminkan bahwa
pola pikir Anda sudah sangat meresap dengan Twitter yang hanya
memperbolehkan mengirim 140 karakter di setiap pesan yang anda kirim.
Kedua, anda seringkali iseng untuk mencolek alias 'poke' teman atau rekan kerja
meski sekadar hanya untuk pergi ke tolilet. Ketiga, ketika ditanya oleh
seseorang, "Bagaimana akhir pekanmu?". Di pikiran anda yang
pertama kali muncul adalah “ Duh aku lupa update status di Facebook dan
Twitter”. Keempat, anda kerap kali memposting link tentang keberhasilan
memainkan game di Facebook. Misalnya: 'Sukses naik ke level 932 Mafia
Wars". Sementara
Di Twitter, dalam 24 jam
langsung mem-follow ribuan account sekaligus. Kelima, anda menilai bahwa
diri berhasil dan berharga dengan mengukur dari seberapa sering Anda
me-retweed.
Keenam, Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka. Ketujuh, anda mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga. Kedelapan, Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur. Kesembilan, Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari. Dan Kesepuluh, ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial. (lihat inet.detik.com, 2010)
Keenam, Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka. Ketujuh, anda mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga. Kedelapan, Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur. Kesembilan, Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari. Dan Kesepuluh, ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial. (lihat inet.detik.com, 2010)
Dampak negatif lainnya dari
kecanduan jejaring sosial belakangan ini adalah maraknya orang yang memposting
foto makanan ke dalam jejaring sosial facebook, twitter, atau instagram mereka,
entah apa yang ada di dalam pikiran mereka hingga melakukan hal-hal seperti
itu, hal-hal seperti itu sudah melewati batas kelakuan manusia normal yang
sebenarnya, berhati-hatilah bagi anda yang suka melakukan kebiasaan tersebut,
karena belakangan ini telah di lakukan penelitian oleh Dr. Valerie Taylor,
psikiater dari Women College Hospital, University of Toronto, Kanada, Bahwa
seseorang yang terobsesi mengunggah foto makanan dan minuman, Bisa jadi itu
adalah gejala gangguan mental. Sebelum makanan atau minuman mereka nikmati,
banyak orang mengambil gambarnya terlebih dulu untuk kemudian diunggah di
berbagai media sosial.
"Beberapa orang keluar rumah untuk makan, bukan karena memang membutuhkan makanan. Justru hanya demi interaksi di media sosial. Apa yang dimakan, kapan mengunjunginya dan kapan kembali ke tempat tersebut," kata Dr. Taylor
Kebiasaan
buruk yang di akibatkan oleh pengaruh negatif jejaring sosial tersebut bisa
jadi termasuk gejala gangguan kebiasaan makan atau juga tanda-tanda adanya
masalah psikologis. Yang Berupa bentuk obsesi dan keasyikan tidak
sehat pada makanan. Lalu, beberapa orang yang melihat foto makanan dan mudah
tergoda bisa berujung menjadi emotional eater dan menyebabkan
kegemukan. Untungnya beberapa restoran di Amerika telah menerapkan aturan
bahwa makanan tidak boleh difoto dan diunggah ke media sosial. Seperti restoran
di New York milik Chef Michelin, David Bouley. dia melarang pelanggannya untuk
mengambil foto makanan dan minuman yang disajikan. Menurutnya, makanan
yang disajikan harus segera dinikmati dan aktivitas mengambil gambar dapat
mengganggu pelanggan lain. (lihat life.viva.co.id, 2013)
Mungkin
bila di terapkan pada restoran-restoran di Indonesia aturan tersebut akan
sangat bermanfaat untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang juga telah melanda
masyarakat Indonesia, mengingat kebiasaan tersebut sangat tinggi di Indonesia.
Pengaruh
negatif lainnya dari jejaring sosial adalah bagi siswa/pelajar makaMotivasi dan Prestasi belajar siswa dapat
menurun. prestasi belajar siswa menurun akibat terlalu sering membuka situs
jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa
tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya
daripada prestasi belajarnya sendiri. Pengaruh ini di buktikan dengan
penelitian yang di lakukan oleh Aryn Karpinski peneliti dari Ohio State
University,menunjukkan bahwa :
“para mahasiswa pengguna aktif jejaring social seperti
facebook ternyata memmpunyai nilai yang rendah daripada para mahasisswa yang
tidak menggunakan situs jejaring social facebook.Dari 219 mahasisswa yang
diriset oleh karpinski.148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki
nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna.
Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai
para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga FB telah menyebabkan
waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring
sosial yang tengah populer ini. Para pengguna FB mengakui waktu belajar mereka
memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna FB kehilangan waktu antara
1 - 5 jam sampai 11 - 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain
FB.” (lihat ridhotha.wordpress.com, 2013)
Beberapa Pengaruh negatif lainnya
dari jejaring sosial adalah :
Yang pertama
adalah membuat seseorang menjadi pemalas, Ini efek negatif yang
paling sering ditemukan pada anak atau bahkan bukan hanya anak. Mereka menjadi
malas untuk belajar dan beribadah, karena terlalu asyik dengan teman barunya di
jejaring sosial. Hingga pada akhirnya meninggalkan kewajiban-kewajiban yang
seharusnya dikerjakan oleh anak.
Kedua membuat
seseorang menjadi egois, Situs jejaring
sosial akan membuat seseoran cenderung lebih mementingkan diri sendiri. dirinya
menjadi tidak sadar dan peduli dengan lingkungan sekitarnya karena waktu mereka
dihabiskan mengutak-atik jejaring sosial. Hingga pada akhirnya mengakibatkan
individu kurang bahkan tidak berempati dengan lingkungan kehidupan mereka yang
sesungguhnya. Kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitarnya menjadi mati
terbunuh kesenangannya terhadap teman-temannya di situs jejaring sosial.
Ketiga, merusak
tata bahasa yang benar dengan mengganti menjadi kata-kata gaul yang sulit di
pahami situs jejaring sosial tidak memiliki aturan baku yang
berlaku bagi anak dalam melakukan interaksi dengan temannya disitus jejaring
sosial. Tidak ada tata bahasa baku untuk digunakan pada situs jejaring sosial,
ini membuat mereka berkomunikasi semau mereka sendiri dengan menciptakan bahasa
mereka sendiri tanpa peduli dengan tata bahasa yang baik dan benar dalam
berkomunikasi. Hal ini perlahan tapi pasti akan membunuh kemampuan komunikasi
yang baik dan benar seperti yang dilakukannya dalam berinteraksi didunia nyata
selain itu juga membunuh keterampilan menulis mereka yang sesuai dengan ejaan
yang baku dan benar.
Keempat, seseorang
menjadi susah bergaul dan penyendiri, situs
jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri,
sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan
lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial
sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya lagi/menjadi “Antisosial”.
Dan yang kelima adalah menghamburkan uang, akses internet untuk membuka situs jejaring sosial
jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan seseorang (terlebih jika mereka
harus mengakses jejaring sosial dari warnet). Ini dapat dikategorikan sebagai
pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.
Juga di Indonesia di balik berita yang sedang hangat-hangatnya yaitu
tentang kecelakaan seorang anak musisi terkenal Indonesia, yang juga telah
menelan banyak korban jiwa (lihat Anak Ahmad
Dhani Terlibat Kecelakaan Maut di Tol
Jagorawi,megapolitan.kompas.com, 08/09/2013).
kecelakaan
itu semakin menarik perhatian di kalangan masyarakat dan di dalam jejaring
sosial karena dikait-kaitkan dengan fenomena banyaknya anak muda/masih di bawah
umur yang saling berlomba memamerkan dan membanggakan foto spidometer kendaraan
yang sedang mereka pacu, baik itu sepeda motor maupun mobil. Di dalam media
sosial, seperti Twitter, Instagram, Path dan lainnya, kita bisa menemukan aneka
foto spidometer yang diunggah. Kebanyakan, spidometer yang diunggah tersebut
menunjukkan kecepatan tinggi. Tak tanggung-tanggung, foto-foto dengan tanda
pagar #speedometer itu ada yang menunjukkan kecepatan 140 kilometer per jam,
180 km per jam, bahkan ada yang 200 km per jam. Sangat disayangkan sekali,
kebiasaan buruk tersebut juga sudah mulai menjamah anak-anak di bawah umur yang
belum memiliki Surat izin mengemudi (SIM) dengan main kebut-kebutan di jalanan,
dan memamerkan kecepatan mereka di jejaring sosial, Menurut pakar media
digital, Nukman Luthfie mengatakan:
“para remaja mengunggah foto
spidometer ke media sosial untuk menunjukkan eksistensinya. Karena pergaulan
remaja masa kini makin dipengaruhi media sosial, mereka bukan hanya ingin eksis
di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya.”
(Dikutip dari megapolitan.kompas.com,
19/09/2013)
Dari
pernyataan tersebut terlihat bahwa jejaring sosial juga mempengaruhi psikologi
seseorang. Orang tua juga harus membantu berperan dalam tindakan untuk
mengurangi hal-hal yang tidak di inginkan tersebut, dengan tidak membiarkan
anak di bawah umur mengendarai sepeda motor bahkan mengendarai mobil, dan
seharusnya para orang tua tidak segan-segan memberikan hukuman kepada anak
mereka jika melanggar aturan yang di tetapkan oleh orang tua si anak tersebut.
Masalah pengaruh negative jejaring
sosial ini juga sudah meluas di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia hingga membuat mereka mempunyai kebiasaan buruk yaitu mereka suka
pamer di jejaring sosial, entah itu pamer barang mewah maupun suatu tempat yang
telah mereka kunjungi.
Dalam
sebuah survei yang dilakukan oleh TripAdvisor TripBarometer Mobile and Sosial
terungkap bahwa orang Indonesia adalah salah satu di dunia yang paling sering
memamerkan perjalanan mereka di media sosial, setelah wisatawan India. Ternyata
hampir sepertiga dari orang Indonesia (30 persen nya) telah mengakui bahwa
mereka memang sengaja memamerkan foto liburan mereka di sosial media, bahkan 16
persen dari mereka mengakui kalau mereka melakukannya untuk membuat teman
mereka iri dan 14 persen lainnya mengatakan bahwa itu bukan liburan jika
teman-teman mereka tidak mengetahui tentang hal tersebut. Mungkin sulit untuk
menghilangkan kebiasaan pamer orang-orang Indonesia di jejaring sosial karena
orang Indonesia termasuk pengguna teknologi mobile yang paling besar saat
mereka pergi berlibur 98 persen, bahkan rata-rata penggunanya berada di atas
rata-rata global yang hanya mencapai 87 persen (lihat merdeka.com,
2013). Satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah kembali kepada pribadi
setiap masing-masing individu masyarakat, mereka harus menyadarkan diri mereka
sendiri agar tidak terus-menerus melakukan hal tersebut. Namun tidak mudah juga
bagi seseorang untuk menydarkan dirinya sendiri ketika diri mereka sendiri
telah terisolasi digital(lihat merdeka.com, 2013)
4. Isolasi
Digital pada Diri Seseorang di Era Modern
Memang tidak bisa di pungkiri lagi,
orang-orang di era modern sekarang telah terkena isolasi digital, Isolasi
digital adalah suatu istilaah yang di berikan kepada seseorang yang telah
sangat ketergantungan dengan alat-alat komunikasi modern seperti handphone,
smartphone, tablet, notebook, netbook, dan sebagainya. Bayangkan jika anda
sehari saja tidak memegang/menggunakan handphone atau smartphone anda di tangan
anda, jika anda merasa risih dan tidak nyaman, itu adalah tanda anda telah
terkena isolasi digital, isolasi digital juga merupakan pengaruh negatif dari
jejaring sosial, awalnya sesorang memakai jejaring sosial terlebih dahulu
hingga dia merasa ketergantungan pada jejaring sosial, lalu dia menggunakan
gadgetnya seperti handphone/smartphone nya untuk mengakses situs tersebut
bahkan setiap hari. Untuk menghilangkan isolasi digital, seseorang harus
berusaha keras perlahan-lahan menggunakan alat komunikasi mereka hanya ketika
hal-hal penting saja, dan menganggap alat komunikasi dan situs hanya sebatas
media/ alat pembantu bagi kebutuhan manusia, buka sebagai prioritas pokok/utama
dalam kehidupan.
5. Pengaruh
Positif Jejaring Sosial terhadap Kelakuan Seseorang
Jejaring sosial juga memiliki dampak
positif bagi kelakuan seseorang di antaranya adalah :
Seseorang dapat mengembangkan
keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan dizaman digital seperti
sekarang ini. Kedua untuk memperluas jaringan pertemanan, seseorang akan
menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian
besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung. Ketiga,
mempercepat komunikasi, sehingga seseorang dapat dengan cepat mengirim dan
menerima informasi yang penting. Keempat sebagai media untuk mencari
informasi atau data, Sehingga seseorang yang mengakses jejaring sosial akan
selalu update informasi dan tidak tertinggal informasi.
6.
Kesimpulan
Jejaring Sosial dapat di maknai
sebagai alat penghubung modern yang dapat menghubungkan antar individu di
berbagai belahan dunia, meskipun jejaring sosial memiliki segelintir pengaruh
positif terhadap kelakuan individu/seseorang, namun perlu di ingat, jejaring
sosial ternyata mempunyai lebih banyak sisi/pengaruh negatifnya terhadap
seseorang, hingga dapat mempengaruhi seseorang bertingkah di luar batasan orang
normal, seperi pamer perjalanan wisata, pamer kecepatan speedometer, memotret
makanan, hingga menyebabkan “Dehumanisasi”/ seseorang lebih peduli pada dunia
maya di internet daripada lingkungan nyata di sekitarnya, pada seseorang yang
terkena dampak negatifnya.
Pencegahan pengaruh negative dari
jejaring sosial dapat di lakukan mulai dari orang-orang terdekat individu tersebut,
seperti Orang tua, teman, dan saudara, dan kita sebagai manusia juga harus
bersikap kritis dan waspada jangan mudah terbawa arus modern yang sekarang
sedang melanda kehidupan, jangan pernah menjadikan jejaring-jejaring sosial
tersebut menjadi seperti sebuah kebutuhan pokok dalam kehidupan, namun jadikan
jejaring sosial sebagai media yang bermanfaat untuk membantu kehidupan manusia
bukan malah menghambatnya dan menyebabkan ketidak normalan.
Daftar Pustaka
ptkomunikasi. (2012, 06 11). Pengertian
Media Sosial, Peran serta Fungsinya . Retrieved November 08, 2013,
from ptkomunikasi.wordpress.com:
http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/
Wikipedia. (2013, November
10). Jejaring sosial. Retrieved November 8, 2013, from
Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial
Suryadhi, A. (2010, 03 29). 10
ciri pecandu jejaring sosial. Retrieved November 08, 2013, from
inet.detik.com:
http://inet.detik.com/read/2010/03/29/124856/1327601/398/10-ciri-pecandu-jejaring-sosial
Nugraheni, M. (2013, Mei
9). Pamer Makanan di Media Sosial Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental.
Retrieved November 7, 2013, from life.viva.co.id:http://life.viva.co.id/news/read/411552-pamer-makanan-di-media-sosial-bisa-jadi-tanda-gangguan-mental
Ridhota. (2013, 10 23). Dampak
neatif situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa.
Retrieved November 08, 2013, from ridhota.wordpress.com:
http://ridhotha.wordpress.com/2010/02/23/dampak-negatif-situs-jejaring-sosial-terhadap-motivasi-dan-prestasi-belajar-siswa/
Hardoko, E. (2013, 09 08). Anak
Ahmad Dhani Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi. Retrieved November
08, 2013, from megapolitan.kompas.com:
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/08/0806475/Anak.Ahmad.Dhani.Terlibat.Kecelakaan.Maut.di.Tol.Jagorawi
Syatiri, A. S. (2013, 09 19). Pamer
Spidometer di Jejaring Sosial. Retrieved November 08,
2013,from megapolitan.kompas.com:http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/19/0727509/Pamer.Spidometer.di.Jejaring.Sosial
Susanto, D. A. (2013, 10 23). Orang
Indonesia gemar pamer di jejaring sosial. Retrieved November 08, 2013, from
merdeka.com:
http://www.merdeka.com/teknologi/orang-indonesia-gemar-pamer-di-jejaring-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar