Senin, 04 Januari 2016

Niamil Mukromi (3115100941)

POLA INTERAKSI SOSIAL SISWA
PENGGUNA GADGET DI SEKOLAH

Oleh :
Niamil mukromi
3115100941
Managemen Informatika D3-sore
Stikom Pgri Banyuwangi
Niamilmukromi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan guna melihat pola dan bentuk interaksi sosial antar siswa serta dampak dari penggunaan gadget. Metode penelitian yang digunakan metod kualitatif   yang menggambarkan secara objektif pola interaksi sosial yang terjadi pada siswa pengguna gadget. Lokasi penelitian di MTSN 1 Banyuwangi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian adalah didapatkannya gambaran pola interaksi social, Siswa lebih memilih menggunakan gadget dan jika tidak ditanggapi baru mahasiswa bertemu dengan orang yang dimaksud, bentuk-bentuk interaksi yang terjadi melalui interaksi menggunakan gadget dapat menjadi dua , proses asosiatif dan proses disasosiatif. Proses asosiatif  bentuk-bentuk interaksi social yang terjadi menggunakan gadget, siswa banyak  melakukan kerjasama dalam mengerjakan tugas , pekerjaan rumah, bertukar informasi, sedangkan proses disasosiatif  yaitu konflik, tidak pernah ada konflik yang serius, yang terjadi hanya sebatas perbedaan pendapat serta salah paham yang dapat diselesaikan langsung oleh siswa . Dampak negative dari penggunaan gadget adalah siswa menjadi lupa waktu

Kata kunci :Sosial Interaksi Gadget Siswa
1.      PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian cepat sehingga tanpa   disadar suda mempengaruhi   setiap aspek   kehidupan manusia. Karena dengan seiring arus globalisasi tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat menyebabkan peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Penggunaan Gadget di kalangan pelajar masa kini merupakan sebuah keharusan untuk memilikinya, misalnya seperti handphone, tablet, laptop, dan berbagai macam gadget lainnya. Gadget dapat  merubah  makna  dari kesendirian. Kesendirian itu dapat menjadi suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Dengan satu gadget yang canggih saja bisa mendengarkan musik,  bermain games, internet, foto-foto, menonton video, dan lain-lain meskipun berada dalam satu ruangan sendirian tanpa ada apapun.
Interaksi sosial dapat berguna bagi siswa dalam mengembangkan pemikiran sosial, yang berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang masalah hubungan dan keterampilan sosial (Sumantri, 2008: 48). Peningkatan  jumlah  penggunaan  gadget  serta cara berkomunikasi yang berubah serta memunculkan suatu kesenangan dalam penggunaan alat-alat teknologi guna membantu dan mempermudah aktivitas manusia, tetapi disatu sisi penggunaan teknologi yang semakin meningkat justru menurunkan intensitas hubungan individu. Menurut Ameliola dan Nugraha  (2013)  Interaksi  sosial yang terjadi lewat media membuat ikatan solidaritas sosial masyarakat menjadi melemah.








2.      METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang  dilakukan dalam penelitiaini  menggunakan metode  kualitatif. Subjek penelitian yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber responden (human resources), ialah siswa dan guru. Penelitian ini dilakukan di MTSN 1 BANYUWANGI. Saya meggunakan Teknik pengumpulan data kualitatif, meliputi observasi, wawancara dan dokumen.

3.      HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Surjono Sukanto interaksi sosial menggambarkan  hubungan-hubungan  sosial yang   dinami yang   menyangkut   hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi antarkelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Interaksi sosial disini dimulai pada saat dua orang atau lebih saling berkomunikasi menggunakan gadget. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan saling menegur, tukar informasi, mengerjakan tugas dan saling mengobrol. Aktivitas seperti itulah merupakan wujud interaksi sosial. Interaksi sosial menggunakan gadget yang dikaji penelitian ini pun didalamnya memuat berbagai macam hubungan siswa yang saling berinteraksi.

Komunikasi  menggunakagadget tentunya mengubah aturan yang sudah ada sebelumnya dan dapat membuat kualitas serta kuantitas komunikasi tatap muka menurun. Siswa dalam kehidupan sehari-hari memang tidak dapat lepas dari gadget. Gadget sebagai alat komunikasi dapat digunakan siswa dalam berkomunikasi tanpa ada batasan waktu, karena di tengah malam pun siswa dapat melakukan komunikasi dengan orang lain. Adapun di lingkungan sekolah keberadaan gadget dapat menjadi pola interaksi baru dalam berhubungan dengan siswa lain, siswa lebih memilih menggunakan gadget karena dianggap lebih praktis, efisien, memperpendek jarak dan mempercepat waktu serta memudahkan siswa dan tidak perlu repot datang ke tempat seseorang yang dimaksud. Siswa baru akan mendatangi/bertemu teman yang dimaksud apabila pesan yang disampaikan melalui gadget tidak tersampaikan atau tidak terkirim. Hal ini menunjukkan bahwa gadgetelah digunakan sebagai cara baru interaksi sosial terutama bagi pengguna aktif gadget untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman mereka. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi sosial di dunia maya  dengan  menggunakan  gadget   digemari oleh banyak orang dan telah mengubah cara berkomunikasi.
Kehadiran gadget pun menjadikan perubahan perilaku siswa, dimana ketika siswa sedang bergerombol atau berkerumun untuk sekedar membicarakan suatu hal, tidak jarang mereka akan lebih asik dengan gadgetnya daripada dengan orang yang ada didekatnya. Ketika sedang berjalan pun asik sambil memainkan gadgetnya. Siswa hanya menunduk menatap gadget tanpa menghiraukan lingkungan sekitar.  Sehinggaksi  tegur  sapa,  saling bercanda dengan teman menjadi berkurang.
Kecerdasan social diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi saling menguntungkan (Mumun, 2008: 4). Kaitannya dengan hubungan sosial memang gadget kurang memiliki suatu sumbangan yang baik terhadap pengembangan kecerdasan sosial siswa. Karena kecerdasan sosial harus dibangun dari adanya keterampilan sosial, dan keterampilan  sosial  berkembang  atau  didapat dari seringnya siswa berinteraksi secara langsung atau tatap muka sedangkan ketika menggunakan gadget unsur-unsur ketika berinteraksi secara langsung akan berkurang.





4.      BENTUK INTERAKSI SOSIAL SISWA MENGGUNAKAN GADGET

ü Pola Asosiatif
Kerjasama. Kerjasama-kerjasama yang dilakukan oleh siswa adalah dengan membentuk grup baik di BBM, LINE ataupun WA.  Hal yang dilakukan dengan menggunakan gadget adalah saling berbagi informasi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, melakukan perjanjian dengan siswa lain untuk berkumpul pada suatu tempat (nongkrong) yang telah mereka sepakati bersama. Kaitannya kerjasama dalam berbagi informasi, siswa yang memiliki informasi mengenai ekstrakulikuler ataupun kegiatan osis akan membagikan informasi tersebut kgrup- grup yang sudah dibentuk atau meneyebarkan langsung ke siswa yang bersangkutan. Hal lain adalah berkaitan dengan mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, kerjasama-kerjasama yang dilakukan  oleh  siswa  adalah  dengan membagikan jawaban yang telah dikerjakan ke grup atau forum yang telah dibuat oleh siswa atau kelas, kemudian siswa lain bisa mendapatkan jawaban dari grup tersebut. Kerjasama yang dilakukan dalam pemanfaatan gadget  pada  saat  ulangajuga  pernah  terjadi, akan tetapi selebihnya ada rasa takut dari siswa karena jika guru mendapati hal tersebut maka guru atau pihak sekolah dengan tegas akan mengambil dan menyita gadget siswa tersebut.
Cara  lain  yang  dikerjakan  dalam  hal kerjasama antar siswa juga terjadi apabila siswa yang berbeda kelas saling berkirim soal ulangan dengan memfoto soal terlebih dahulu kemudian mengirimkannya ke siswa lain yang belum melaksanakan ulangan. Sehingga siswa yang belum melaksanakan ulangan akan mendapat gambaran soal dan kemudian mempelajari apabila tiba saat ulangan mereka akan bisa mengerjakan dengan mudah. Tidak jarang juga guru menginformasikan kepada siswa agar membawa jurnal kelas untuk dikumpulkan ke ruang  guru  menggunakan komunikasi melalui gadget.


Akomodasi  bertujuan  untuk  meredakan pertentangan antara kedua belah pihak yang berbeda  paham  maupun  tujuan.  Akomodasi yang  dilakukan adalabahwa  siswa  memiliki antusias untuk menyelesaikan masalah apabila terdapat perselisihan yang timbul di sekolah. Siswa biasanya menyelesaikan langsung dengan baik-baik melalui komunikasi dalam bergadget, dan apabila hal tersebut tidak dapat menyelesaikan maka siswa akan mengajak bertemu secara langsung siswa lain yang sedang terlibat masalah tersebut. Namun, jika masalah berlanjut dan berlarut-larut maka siswa akan membawa masalah tersebut ke pihak BK.
ü Pola Disosiatif
Konflik atau Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompoberusaha  memenuhi  tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman  atau  kekerasan.  Konflik  dalam interaksi   sosia siswa   menggunakan   gadget sangat jarang terjadi, yang terjadi   hanyalah sebatas salah paham yang mengakibatkan gesekan antar siswa. Karena dalam berkomunikasi menggunakan bbatau  media sosial lainnya banyak terdapat bahasa informal yang kadang membuat salah paham antara pengirim dan penerima pesan.

5.      DAMPAK PENGGUNAAN GADGET

Penggunaan gadget bagaimanapun juga, memiliki dampak positif dan negatif, hal ini tergantung bagaimana siswa memaknai penggunaan gadget tersbut. Peran orang tua dirumah dan guru di sekolah sangat diharapkan untuk membantu siswa dalam membatasi diri dalam bergadget. Adapun dampak positif dan negatifnya sebagai berikut :
ü  Dampak Positif :
1)       Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial.
2)       Mempersingkat jarak  dan  waktu,  di  era  perkembangan gadget yang canggih yang didalamnya terdapat media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh tidak  lagi  menjadi  hal  yang  menjadi  masalah dan menjadi halangan.
3)       Mempermudah para siswa  mengkonsultasikan pelajaran  dan  tugas- tugas yang belum siswa mengerti. Hal ini biasa dilakukan siswa dengan sms atau bbm kepada guru mata pelajaran.
4)       Mengetahui informasi- informasi tentang kegiatan-kegiatan yang di adakan di sekolah, siswa akan membagi informasi tentang kegiatan, foto yang berkaitan dengan kegiatan di sekolah kemudian membagikannya di grup atau juga bisa langsung membagikan kepada orang-orang tertentu
ü  Dampak Negatif :
1)   Gadget yang memiliki berbagai macam aplikasi akan membuat siswa lebih mementingkan diri sendiri.  
2)   Siswa yang telah menggunakan media sosial digadget mereka, lebih banyak menggunakan waktunya untuk berkomunikasi di media sosial dibandingkan belajar.


6.      SIMPULAN

Perkembangan   teknolog yang   sangat pesat  dapat  mengubah  pola  interaksi  sosial. Siswa jadi dimudahkan untuk berkomunikasi setiap saat tanpa batas mengenal waktu. Kemudahan tersebut menyebabkan siswa menjadi malas untuk bertemu dengan siswa lain jika ada keperluan, karena hanya cukup disampaikan melalui gadget karena dianggap praktis dan lebih efisien. Siswa juga cenderung menjadi tidak fokus jika sedang bersama melakukan pembicaraan dengan teman- temannya dikarenakan lebih sibuk dan fokus terhadap gadgetnya. Siswa lebih memilih menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan  siswa  lain  yang  berbeda  kelas. Kehadiran dan berkembangnya gadget dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar, tetapi disatu pihak dapat mereduksi interaksi sosial yang sesungguhnya.

Bentuk-bentuk interaksi sosial siswa menggunakan gadget seperti kerjasama yang dilakukan siswa di MTS N 1 Banyuwangi adalah kerjasama seperti berbagi informasi, perjanjian, mengerjakan tugas-tugas atau Pekerjaan Rumah. Selain itu konflik yang terjadi antara siswa dengan siswa jarang terjadi, yang ada hanya perbedaan pendapat serta adanya salah paham. Perbedaan ini biasanya terjadi di grup, misalkan ada perbedaan pendapat dalam berkomunikasi dengan gadget seperti dalam mengerjakan tugas, urusan kepanitiaan organisasi. Namun apabila terjadipun sudah ada akomodasi dari siswa dalam menyelesaikan masalah yaitu menyelesaikan langsung dengan baik-baik melalui komunikasi dalam bergadget pada saat itu  juga, daapabila hal  tersebut tidak dapat menyelesaikan maka siswa akan mengajak bertemu secara langsung siswa lain yang sedang terlibat  masalah dan  akan membawa masalah tersebut ke guru BK jika masalah berlarut atau berlanjut
Dampak  positif  dari  penggunaan  gadget adalah memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial, memperpendek jarak dan waktu, mempermudah para siswa mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas yang belum siswa mengerti, menambah pengetahuan dengan mencari materi pelajaran melaui internet, mengetahui informasi- informasi tentang kegiatan-kegiatan yang di adakan di sekolah. Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah siswa menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka karena menjadi lupa waktu.

7.      SARAN

Saran yang bisa penulis sampaikan adalah bahwa dalam penggunaan gadget pada kita harus dapat mengatur waktu dan dapat melakukan interaksi social secara baik, Apabila kita tidak dapat melakukan interaksi social secara baik serta tidak dapat mengatur waktu kita akan kurang interaksi dalam sosial


DAFTAR ACUAN

Ameliola, S dan Nugraha, D.H. 2013. Perkembangan Media Informasi dan   Teknologi Terhadap anak dalam   Era Global. Prosidinthe 5th international  conferencoIndonesian studies: Ethnicity dan Globalitation.Pdf (diunduh tanggal 20 Oktober 2015).
Basrowi.  2005.  Pengantar  Sosiologi.   Bogor:  Ghalia Indonesia.
Budyatna, M. 2005. Pengembangan Sistem Informasi: Permasalahan dan Prospeknya’. Komunika.Vol 8 No 1.
Bungin,  B.  2009.  Sosiologi  Komunikasi:  Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Kencana : Jakarta.
Caraka. 2013. Diet Gadget Forum. http://carakafest.org/info/29/diet-gadget- forum.pdf (diunduh tgl 26 Oktober 2015).
Elvidawati dan Mulyati, R. 2006. Hubungan Antara Keterampilan  Sosial Anak Dengan Kecemasan Masuk Sekolah. Psikologi. Naskah Publikasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar