KARYA
ILMIAH
PEMANFAATAN
TEPUNG BIJI SALAK PONDOH SEBAGAI BAHAN DASAR MAKANAN BERKALSIUM
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONENESIA
OLEH
:
EKO
PRASETYO
3115100920
PROGRAM
STUDI D-3
MANAGEMENT INFORMATIKA
STIKOM
PGRI
BANYUWANGI
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia yang
telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Pemanfaatan Tepung Biji Salak Pondoh sebagai Bahan
Dasar Makanan Berkalsium”.
Karya tulis ini
dapat terselesaikan dengan baik, berkat dukungan dari dosen , orang
tua dan teman-teman seperjuangan . Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah mendukung karya
ilmiah ini.
kami
menyadari karya tulis ini masih kurang sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang konstruktif sangat kami
harapkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat khusunya bagi mahasiswa/i
dan pembaca
pada umumnya.
Banyuwangi,
Eko
prasetyo
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 2
C Tujuan 2
D Manfaat 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Salak Pondoh 3
B Kalsium 5
BAB III METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian 6
B Tempat dan Waktu Penelitian 6
C Prosedur Kerja 6
D Teknik Pengumpulan Data 7
E Teknik Analisis Data 7
BAB IV PEMBAHASAN 8
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 10
B Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kandungan Gizi Buah Salak Per 100
gram Buah 4
4.1 Kandungan Gizi Tepung Biji Salak
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Diagram Alir Penelitian 12
2 Hasil Analisis 13
3 Foto Kegiatan 14
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Indonesia
merupakan daerah tropis yang memiliki berbagai macam buah-buahan.
Jenis buah-buahan ini ada yang musiman seperti buah mangga, rambutan
dan durian, serta buah non musiman misalnya salak, pisang dan pepaya.
Dilihat dari gizi, mengkonsumsi buah-buahan termasuk sebagai zat
pengatur tubuh yang mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh. Zat gizi pada buah-buahan, sebagian besar
terdapat pada daging buah.
Buah
Salak dalam bahasa
Inggris disebut salak atau snake fruit,
sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Salah
satu buah salak yang dibudidayakan di Indonesia adalah Salak Pondoh.
Daerah penyebaran Salak Pondoh antara lain DIY, Wonosobo,
Banjarnegara dan Banyumas.
Buah
salak memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain daging buah
yang dikonsumsi, kulit, daun dan biji buah salak dapat dimanfaatkan
sebagai bahan kerajinan. Biji merupakan tempat adanya cadangan
makanan (endosperm) dan bakal tumbuh menjadi individu baru sebagai
perbanyakan selain batang, akar dan buah. Biji buah salak yang
umumnya bertekstur keras dan sulit untuk dipecahkan mengakibatkan
biji salak dibuang begitu saja ataupun dimanfaatkan sebagai
kerajinan.
Penelitian
tentang kandungan biji salak telah dilakukan di Laboratorium yang
menyatakan bahwa biji salak memiliki kandungan gizi yang cukup
tinggi. Akan tetapi penelitian pemanfaatan biji salak sebagai bahan
makanan belum banyak dilakukan. Selama ini, penelitian-penelitian
yang dilakukan adalah biji nangka, semangka, waluh, durian dan
rambutan. Biji buah-buahan yang sering dibuang berserakan tersebut
dapat dijadikan bahan makanan, sehingga bermanfaat dan mengurangi
tingkat pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, kami mencoba menulis
tentang pemanfaatan biji salak, dengan harapan biji salak dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Dengan demikian dapat
meningkatkan produktivitas petani salak serta perekonomian
masyarakat.
- RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
- Berapakah kandungan gizi tepung biji Salak Pondoh?
- Dapatkah tepung biji Salak Pondoh digunakan sebagai bahan makanan?
- TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan ini adalah
mengetahui:
- Kandungan gizi tepung biji salak.
- Apakah tepung biji Salak Pondoh dapat digunakan sebagai bahan makanan
- MANFAAT
Adapun manfaat
penulisan ini antara lain:
- Menambah ragam sumber bahan makanan
- Sebagai langkah awal pemanfaatan biji Salak Pondoh sebahai sumber bahan makanan
- Meningkatkan nilai ekonomis biji Salak Pondoh
- Menambah khasanah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- SALAK PONDOH
Tanaman salak termasuk dalam kelompok tanaman Palmae yang tumbuh
berumpun dan umumnya tumbuh berkelompok. Banyak
varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesia. Varietas unggul yang
telah dikembangkan oleh pemerintah antara lain
salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali).
Klasifikasi dari buah salak dapat dilihat berikut:
Kerajaan: |
Plantae |
Divisi: |
Magnoliophyta |
Kelas: |
Liliopsida |
Ordo: |
Arecales |
Famili: |
Arecaceae |
Genus: |
Salacca |
Spesies: |
S. zalacca |
Tanaman salak pondoh merupakan tanaman berumah dua, sehingga dapat
diketemukan tanaman jantan dan tanaman betina. Bunga jantan tersusun
seperti genteng, bertangkai dan berwarna coklat kemerah-merahan.
Sedangkan bunga betina tersusun dari 1-3 butir,
bertangkai panjang dan mekar sekitar 1-3 hari. Perakaran salak pondoh
terdiri dari akar serabut, yang sebagian besar berada di dalam tanah
dan sebagian lagi muncul dipermukaan tanah. Perkembangan akar salak
pondoh dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah, pemupukan, tekstur
tanah, sifat fisik dan kimia tanah, air tanah, lapisan bawah tanah,
dan lain-lain. Sedangkan batang salak pondoh termasuk pendek dan
hampir tidak kelihatan secara jelas, karena selain ruas-ruasnya padat
juga tertutup oleh pelepah daun yang tumbuhnya memanjang
Buah salak terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit buah, daging buah
yang diselubungi selaput tipis dan biji. Setiap buah salak pondoh
memiliki satu biji, berwarna coklat kehitam-hitaman, keras, dan pada
biji terdapat sisi cembung dan sisi datar. Buah
salak pondoh muda rasanya manis dan gurih, sedangkan buah salak
pondoh tua rasanya manis, gurih, dan masir. Ketebalan daging buahnya
antara 0,8 cm sampai 1,5 cm, dan warna daging buahnya putih kapur.
Kanduingan gizi buah salak pondoh dalam
tiap 100 gram buah salak segar menurut Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan (1981), dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kandungan Gizi Buah Salak Per 100 gram Buah
No
|
Kandungan gizi
|
Proporsi
|
1
|
Kalori |
77 kal
|
2
|
Protein |
0,40 g
|
3
|
Karbohidrat |
20,90 g
|
4
|
Kalsium |
28,00 mg
|
5
|
Fosfor |
18,00 mg
|
6
|
Zat besi |
4,20 mg
|
7
|
Vitamin B |
0,04 mg
|
8
|
Vitamin C |
2,00 mg
|
9
|
Air |
78,00 mg
|
10
|
Bagian yang dimakan |
50%
|
Jika dilihat dari
tabel diatas, maka dapat dikatakan buah salak pondoh merupakan salah
satu sumber karbohidrat alami, disebabkan kandungan karbohidaratnya
yang mencapai 20,90 gram per 100 gram buah.
Buah salak pondoh yang ada di Kabupaten Sleman, daerah Istimewa
Yogyakarta ada tiga jenis, yaitu Pondoh Hitam, Pondoh Super, dan
Pondoh Manggala yang memiliki kulit bersisik yang tersusun rapi
seperti genteng dan berduri halus serta biji berwarna coklat
kehitaman. Warna kulit maupun warna daging buah dari ketiga jenis
salak pondoh tersebut berbeda-beda, Salak Pondoh Hitam memiliki warna
kulit buah hitam kelam dan aging buah berwarna putih susu, kulit buah
Salak Pondoh Super berwarna coklat kekuningan dan daging buahnya
berwarna coklat kekuningan, serta Salak Pondoh Manggala memiliki
kulit buah berwarna coklat kekuningan dan sisik pada bagian pangkal
kulit buah tersusun membentuk lorek (ada warna putih diantara sisik)
serat daging buahnya berwarna putih susu.
- KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan sejak bayi hingga usia tua.
Jumlah kebutuhan kalsium dapat dibedakan berdasar jenis kelamin dan
usia. Menurut salah satu dokter ahli gizi, kebutuhan kalsium yang
dibutuhkan orang indonesia rata-rata adalah 500-800 mg per hari, dan
pada usia lanjut dan wanita menopause dianjurkan asupan kalsium per
hari adalah 1.000 mg. Kadar kalsium dalam sirkulasi darah kira-kira
konstan sekitar 10 mg/100 ml, dan biasanya kalaupun bervariasi
tidak sampai 10 persen.
Peranan kalsium tidak saja pada pembentukan tulang dan gigi, namun
juga memegang peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan
biokhemik di dalam tubuh, seperti pada pembekuan darah, eksitabilitas
syaraf otot, kerekatan seluler, transmisi impul-impul syaraf,
memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan
reaksi enzim dan sekresi hormon. Beberapa manfaat kalsium bagi tubuh
adalah: mengaktifkan syaraf, melancarkan peredaran darah, melenturkan
otot, menormalkan tekanan darah, manjaga keseimbangan cairan tubuh,
mencegah osteoporosis, dsb.
Sumber kalsium dapat di bagi menjadi 2, yaitu hewani dan
nabati.Kalsium hewani terkandung dalam ikan, udang, susu, kuning
telur dan daging sapi. Tetapi apabila dikonsumsi secara berlebihan
bahan hewani ini, terutama daging sapi bisa manghambat penyerapan
kalium, karena kadar proteinnya tinggi. Bahan makanan yang mengandung
kalsium nabati antara lain sayuran hijau seperti sawi, bayam,
brokoli, daun pepaya, daun singkong, daun labu.selain itu biji-bijian
(kenari, wijen, almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahannya
(kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe dan tahu).
BAB
III
METODE
PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Tujuan utama dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan gizi dalam biji salak
pondoh sehingga dapat digunakan sebagai bahan minuman. Adapun garis
besar dari tahap – tahap dalam penelitian ini meliputi, pembuatan
tepung biji salak dan analisis kandungan gizi.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
Penelitian ini dilakukan mulai bulan
November 2015.
- Prosedur Kerja
- Pembuatan tepung biji salak pondoh
Pembuatan
tepung biji salak meliputi beberapa tahap. Yang pertama pengupasan
kulit dan daging buah salak, selanjutnya biji salak yang diperoleh di
cuci. Tahap berikutnya pemberian ragi pada biji salak untuk melunakan
kulit biji salak, dan mendiamkannya selama 5 hari. Setelah itu
dilakukan pengupasan kulit biji salak, dan di haluskan. Tepung biji
salak yang diperoleh di ayak, dan ampasnya dibuang.
- Analisis kandungan gizi biji salak pondoh
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kandungan
gizi dalam tepung biji salak, yang meliputi gula reduksi,
serat, pati, protein, lemak, vitamin C, kalsium, fosfor, dan zat besi
- Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
- Tepung biji salak diperoleh dari hasil penumbukan dan pengayakan.
- Data kandungan gizi biji salak diperoleh dengan pengujian kandungan gizi yang meliputi gula reduksi, serat, pati, protein, lemak, vitamin C, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Teknik Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari penelitian kemudian
dianalisis untuk mengetahui rendemen dan karakter tepung biji
salak dilihat dari kandungan gizinya, kemudian
dibandingkan dengan standar gizi makanan, sehingga
dapat diduga bahwa tepung biji salak dapat digunakan sebagai
bahan makanan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dalam pembuatan tepung biji salak pondoh bahan utama yang
digunakan adalah biji salak pondoh hasil pengupasan kulit dan daging
buah salak pondoh. Biji yang diperoleh berwarna coklat kehitaman dan
bertekstur keras. Untuk memudahkan pengupasan kulit biji salak
tersebut digunakan bahan pelunak berupa ragi tape, yang dicampurkan
dalam biji salak dan didiamkan selama 5 hari. Setelah biji salak
melunak maka dilakukan pengupasan kulit biji salak dan diperoleh isi
biji salak yang berwarna putih kekuningan. Isi biji salak tersebut
dihaluskan dengan cara penumbukkan, dan diayak hingga diperoleh
tepung biji salak. Selanjutnya tepung biji salak di analisis
kandungan gizinya.
Analisis
kandungan biji salak dilakukan di Laboratorium Universitas 17 Agustus
1945 Banyuwangi yang meliputi kandungan gula reduksi, serat, pati,
protein, lemak, vitamin C, kalsium, fosfor, dan zat besi. Kandungan
gizi tepung biji salak pondoh hasil analisis diberikan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1. Kandungan Gizi Tepung Biji Salak
No
|
Kandungan gizi
|
Proporsi
|
1
|
Gula reduksi |
0,078 g
|
2
|
Serat
|
0,009 g
|
3
|
Pati
|
0,21 g
|
4
|
Protein |
0,18 g
|
5
|
Lemak |
0,06 g
|
6
|
Vitamin C |
0,08 mg
|
7
|
Kalsium |
12 mg
|
8
|
Fosfor |
8 mg
|
9
|
Zat besi |
….. mg
|
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa tepung biji salak pondoh
mengandung berbagai macam zat yang sangat dibutuhkan tubuh terutama
mineral kalsium yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
Dengan demikian tepung biji salak pondoh dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar makanan berkalsium.
Ada berbagai alternatif dalam pemanfaatan tepung biji salak pondoh,
seperti:
- Minuman biji salak: tepung biji salak diseduh dengan air panas dan diberi gula sesuai dengan selera.
- Sebagai suplemen: tepung biji salak pondoh dimasukkan ke dalam kapsul.
- Campuran makanan: tepung biji salak pondoh dicampurkan ke dalam makanan/minuman. Misalnya mencampurkan tepung biji salak pondoh ke dalam susu, kopi, bubur, adonan kue, agar-agar, dan sebagainya.
Dengan pemanfaatan tepung biji salak sebagai bahan
dasar pembuatan makanan/minuman, ataupun sebagai bahan makanan
campuran maka dapat meningkatkan daya guna biji salak, produktivitas
petani salak, dan perekonomian
masyarakat.
BAB
V
PENUTUP
- KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
- Kandungan gizi tepung biji salak pondoh yaitu: gula reduksi (0,078 g), serat (0,009 g), pati (0,21 g), protein (0,18 g), lemak (0,06 g), vitamin C (0,08 mg), kalsium (12 mg), fosfor (8 mg), dan zat besi (…. mg).
- Berdasarkan kesimpulan no.1, maka dapat dikatakan bahwa tepung biji salak dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan berkalsium.
- SARAN
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka disarankan untuk
dilakukan kajian lebih lanjut mengenai:
- Dilakukan pematenan tepung biji salak pondoh sehingga dapat dipasarkan.
- Pengolahan tepung biji salak pondoh yang lebih beraneka ragam
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2010. Salak,
(online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Salak,
diakses tanggal 26 Oktober 2010).
Anonim.
Lebih Lengkap Tentang Salak Pondoh,
Mengenal, Merasakan, Memesan Salak,
(online)
(http://salacasand.wordpress.com/lebih-lengkap-tentang-salak-pondoh/,
diakses tanggal 21 Oktober 2010).
Ketaren,
S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan
Lemak Pangan. Jakarta: Penerbit UI
Press.
Prihatman, K. 2000.
Salak.
Jakarta: BPP Teknologi.
Sudarmadji,
S. 1997. Prosedur Analisis untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Edisi ke Empat.
Yogyakarta: Liberty.
Tim
UM. 2000. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Edisi ke Empat. Malang: UM
Press
Winarno, F., G. 2002.
Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.
Lampiran 1: Diagram Alir Penelitian
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Biji Salak Pondoh Kering
Dicuci dan diberi ragi, didiamkan 5
hari, dikupas
Biji salak pondoh tanpa
kulit
Tepung biji salak
Ditumbuk sampai halus, disaring, ampas
dibuang
Analisis kandungan biji
salak di UNSOED
Kandungan biji salak pondoh
Hasil analisis
Buah salak
Dikupas kulit dan daging buahnya
Lampiran
2: Hasil Analisis
HASIL ANALISIS
KANDUNGAN TEPUNG BIJI SALAK
No
|
Kandungan gizi
|
Proporsi
|
1
|
Gula reduksi |
0,078 g
|
2
|
Serat
|
0,009 g
|
3
|
Pati
|
0,21 g
|
4
|
Protein |
0,18 g
|
5
|
Lemak |
0,06 g
|
6
|
Vitamin C |
0,08 mg
|
7
|
Kalsium |
12 mg
|
8
|
Fosfor |
8 mg
|
9
|
Zat besi |
….. mg
|
apakah saya bisa mendapatkan kontak dari eko prasetyo ? saya tertarik dengan cara beliau mengolah tepung biji salak dan ingin menanyakan secara detail tentang cara pembuatanya
BalasHapus