PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP
PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI LOWONGAN KERJA DI BANYUWANGI ( SURVEI
TERHADAP
MEMBER GRUP BURSA LOWONGAN KERJA BANYUWANGI )
RETNO INDRIANI
3115100977
Manajemen Informatika
STIKOM PGRI BANYUWANGI
ABSTRAK
Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh elemen – elemen penggunaan media sosial Facebook
yaitu Context, Communication, Collaboration, dan Connection terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi lowongan kerja di Banyuwangi (survey
terhadap Member grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi). Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif
melalui pengujian hipotesis secara simultan berdasarkan regresi linier
sederhana. Data primer pada penelitian ini diambil melalui
penyebaran kuesioner kepada
330 responden member grup Bursa
Lowongan Kerja Banyuwangi. Data sekunder
pada penelitian ini diperoleh dari literatur serta dokumen yang relevan
dengan judul dan tema. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dengan metode convinience sampling.
Hasil penelitian
yang dilakukan menunjukan bahwa responden memberikan respon yang baik terhadap
penggunaan media sosial
Facebook grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi. Responden
dalam penelitian ini
juga merespon baik
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
lowongan kerja. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa
nilai koefisien determinasi
menjelaskan adanya hubungan
yang kuat antara
variabel Context, Communication, Collaboration, dan Connection terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi lowongan kerja yaitu sebesar
56.7% sedangkan sisanya 43.3%
dipengaruhi faktor-faktor lain
yang tidak diteliti
oleh penulis seperti word of
mouth. Sementara dengan
hasil uji simultan diketahui bahwa Context, Communication, Collaboration, dan Connection
secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi lowongan kerja.Kata kunci : Media Sosial, Facebook,
pemenuhan kebutuhan informasi.
1. Pendahuluan
Di era
globalisasi ini, kemajuan
ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat pesat.
Salah satunya adalah internet. Pertumbuhan internet di
indonesia sendiri cukup cepat, bahkan bisa dikatakan internet sudah menjadi
kebutuhan primer untuk
para penggunanya di
Indonesia. Sosial media
merupakan faktor penting
kemajuan internet di indonesia
sendiri, berdasarkan survei
yang dilakukan global web
index, Indonesia adalah Negara yang memiliki pengguna sosial media
yang paling aktif di asia. Indonesia memiliki 79,7% user aktif di social media
mengalahkan Filipina 78%, Malaysia 72%, Cina 67%. Dengan perkembangan internet
yang semakin pesat, berbagai keterbatasan yang dulu dialami manusia dalam berhubungan
satu sama lain
seperti faktor jarak,
waktu, jumlah, kapasitas
serta kecepatan dan
lain sebagainya, sekarang dapat diatasi. Hal ini ditunjungan dengan
munculnya fenomena banyaknya media sosial bermunculan seperti facebook,
twitter, instagram, dan lain-lain.Media sosial memungkinkan setiap individu
melakukan interaksi dua arah tanpa adanya batas waktu, jarak, maupun biaya.
Media sosial hanya memerlukan koneksi internet untuk terhubung satu sama lain.
Percakapan antar-user di Facebook seringkali
berisi informasi acak,
namun dapat dimanfaatkan
oleh pihak ke-3. Data yang tidak berstruktur dari Facebook dapat
disaring berdasarkan kata kunci tertentu kemudian diolah untuk berbagai
keperluan, salah satunya adalah sebagai salah satu media untuk menyebarkan
informasi.Salah satu grup Facebook dengan username Bursa Lowongan Kerja
Banyuwangi adalah grup Facebook yang menyediakan informasi lowongan kerja bagi masyarakat
Banyuwangi dan sekitarnya. Grup Facebook ini berfungsi sebagai salah satusarana
media sosial untuk menyebarkan informasi tentang lowongan yang ada di
Banyuwangi. Untuk para pencari kerja tentunya
membutuhkan informasi mengenai lowongan pekerjaan selain dari pengumuman yang
ditempel di mading kantor pos dan Disnaker, media sosial Facebook merupakan salah satu media yang
digunakan sebagai sarana untuk
menyampaikan informasi yang
diberikan oleh admin grup. Media sosial
yang berbasis internet
dan memberikan kemudahan,
Facebook memberikan kemudahan
bagi penggunanya, begitu pula dengan grup Facebook Bursa Lowongan kerja
Banyuwangi.
Akan Tetapi,
tidak semua member merasakan kemudahan yang diberikan oleh grup Facebook Bursa
Lowongan kerja Banyuwangi itu sendiri. Keterbatasan
internet dan alat untuk
mengakses internet menjadi
masalah tersendiri bagi
para member grup. Dikarenakan tidak semua orang menggunakan smartphone,
tidak semua orang dapat menerima pesan singkat yang berisikan ratusan karakter.
Oleh karena itu juga grup Facebook Bursa Lowongan kerja Banyuwangi dijadikan
media informasi lowongan kerjabagi para member grup. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut,
maka peneliti mengajukan judul “PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
LOWONGAN KERJA DI BANYUWANGI ( SURVEI TERHADAP MEMBER GRUP BURSA LOWONGAN KERJA
BANYUWANGI )”.
Perumusan Masalah
Berikut adalah
permasalahan penelitian yang akan dibahas :
1. Bagaimana tanggapan
dari member grup mengenai
penggunaan media sosial Facebook
Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi ?
2. Bagaimana pemenuhan
kebutuhan informasi tentang
lowongan kerja bagi member grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi?
3. Bagaimana
pengaruh penggunaan media sosial Facebook terhadap pemenuhan kebutuhan informasi lowongan kerja bagi member grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui
bagaimana tanggapan dari member grup mengenai
penggunaan media sosial facebook grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi.
2. Mengetahui bagaimana
tanggapan dari member grup tentang pemenuhan kebutuhan
informasi tentang lowongan kerja.
3. Mengetahui
bagaimana pengaruh penggunaan media sosial Facebook terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Lowongan kerja bagi member grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi.
2. Tinjauan Teoretis dan Metode Penelitian
Penggunaan Media
Sosial menurut
penelitian dari Chris Heuer pendiri Social Media Club dan innovator media baru,
berpendapat dalam buku Engage:The Complete Guide for Brands and Businesses to
Build Cultivate and Measure Success on The Web (Solis, 2010:263) bahwa terdapat
4 C dalam penggunaan sosial media, diantaranya Facebook memiliki :
1. Context
“How we frame our stories.” adalah bagaimana membentuk sebuah pesan atau
cerita(informasi) seperti bentuk dari sebuah pesan itu sendiri, penggunaan
bahasa maupun isi dari pesan tersebut.
2. Communication
“The practice of sharing our story as well
as listening, responding, and growing.” Adalah cara berbagi
cerita atau informasi yang meliputi cara mendengarkan, merespon, dengan
berbagai cara seperti menambahkan gambar
ataupun pengemasan pesan
yang membuat pengguna
merasa nyaman dan pesan tersampaikan dengan baik.
3. Collaboration
“Working together to make things better and more efficient and
effective.” Adalah Kerja sama antara sebuah akun atau perusahaan dengan
penggunanya di media sosial untuk membuat hal baik yang lebih efektif dan
efisien.
4. Connection
“The relationships we
forge and maintain.” Yaitu pemeliharaan
hubungan yang sudah
terbina. Bisa dengan melakukan
sesuatu yang bersifat
berkelanjutan sehinggapengguna merasa
lebih dekat dengan sebuah akun maupun perusahaan pengguna media sosial.
Teori dari Chris Heuer menjelaskan bahwa komponen 4C merupakan komponen
yang harus ada dalam setiap media sosial. Hal ini bertujuan untuk membuat media
sosial tersebut mudah untuk digunakan serta bisa memenuhi tujuan dari individu
yang menggunakannya.
Kebutuhan Informasi
Empat jenis
kebutuhan terhadap informasi menurut Syaffril dalam Perdana (2012: 5) adalah:
1. Current need
approach, yaitu pendekatan
kepada kebutuhan pengguna
informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna
berinteraksi dengan sistem
informasi dengan cara
yang sangat umum
untuk meningkatkan
pengetahuannya. Jenis pendekatan
ini perlu ada
interaksi yang sifatnya
konstan antara pengguna dan
sistem informasi.
2. Everyday
need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya
spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang
rutin dihadapi oleh pengguna.
3. Exhaustic need approach,
yaitu pendekatan terhadap
kebutuhan pengguna akan
informasi yang mendalam, pengguna
informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan
yang bersifat relevan, spesifik, dan lengkap.
4. Catching-up
need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas,
tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang
diperlukan.
Kerangka Pemikiran
Penduduk usia
produktif di banyuwangi, memerlukan informasi
untuk mencari info lowongan kerja.
Oleh karena itu,
baiknya ada sebuah grup yang
menyediakan fasilitas untuk
memberikan informasi yang baik dan jelas untuk membantu kebutuhan
penduduk akan kebutuhan informasi lowongan pekerjaan. Informasi tersebut dapat
disampaikan melalui media digital. Konsep media digital dapat berupa media
sosial yang dapat diakses secara langsung, salah satunya adalah Facebook. Facebook adalah
media sosial yang
berbentuk digital. Facebook
merupakan sebuah jejaring
sosial dan jaringan informasi
yang terdiri atas
pesan-pesan yang panjangnya tidak
terbatas yang disebut status. Dalam teori Uses
and Gratifications yang di
kemukakan oleh para
pendirinya, Elihu Katz,
Jay G. Blumer dan Michael
Gurevitch dalam sebuah karya tulis mengatakan bahwa pengguna media memainkan
peran aktif untuk memilih
dan menggunakan media tersebut.
Pengguna media merupakan
pihak yang paling
aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari
sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya,
Uses and Gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan
alternatif untuk memuaskan kebutuhannya (Severin, Tankard. 2008:355). Artinya,
pengguna media yang membutuhkan
suatu informasi akan
berusaha mencari pilihan
media untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam
penelitian ini, satu- satunya
media yang memberikan
informasi untuk memenuhi
kebutuhan informasi akan lowongan kerja di Banyuwangi. Dari teori
diatas dapat disimpulkan
bahwa Facebook sebagai
media sosial memiliki
hubungan dengan kebutuhan informasi.
Apabila kebutuhan informasi
bagi masyarakat di Banyuwangi
akan informasi tentang lowongan kerja yang disajikan melalui akun Facebook grup
Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi dapat terpenuhi dan tersampaikan dengan jelas,
maka masyarakat Banyuwangi akan lebih mudah dalam mencari informasi tentang
lowongan kerja. Pengukuran baik dan
buruknya grup Bursa Lowongan Kerja
Banyuwangi dilakukan dengan
survei yaitu melalui
pertanyaan yang ditujukan
kepada member dari grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi mengenai tanggapan
terhadap ke 4
dimensi Penggunaan media
sosial yaitu Context, Communication, Collaboration dan Connection. Lalu
pengukuran kebutuhan informasi dilakukan
dengan survei dengan bentuk pertanyaan langsung kepada member grup Bursa
Lowongan Kerja Banyuwangi. Berdasarkan penjelasan diatas, secara umum kerangka
pemikiran diatas dapat digambarkan seperti berikut.
Kerangka Pemikiran
Penggunaan Media Sosial
Chris
Heuer (Solis,2010:263)
(X)
Dimensi :
1. Context
2. Communication
3. Collaboration
4. Connection
Kebutuhan Informasi (Y)
Syaffril
dalam Perdana (2012: 5)
Dimensi :
1. Current need aproach
2. Everyday need aproach
3. Exhaustic need aproach
4. Catching-up need aproach
1. Populasi
Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan
hanya orang, tetapi
juga objek dan
benda-benda alam lainnya.
Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada
pada objek atau
subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subjek atau obyek yang diteliti itu (Sugiyono,
2011:119).
Penelitian ini
dilaksanakan di Banyuwangi dan populasinya adalah member dari grup facebook Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi yang berjumlah
2.988 orang.
2. Sampel
Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada di
populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari
populasi tersebut. Apa
yang dipelajari dari
sampel itu kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu,
sampel yang diambil
dari populasi harus
betul-betul representatif
(Sugiyono, 2011:120). Peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah
sampel. Diperoleh jumlah sampel minimum dari rumus Slovin adalah sebanyak 330
mahasiswa.
3. Analisis dan Pembahasan
Pengujian
Hipotesis Dengan α = 5% dan dk = 330-2 = 328 diperoleh nilai t tabel sebesar ±
1,967.
Berdasarkan
kriteria uji berikut:
1. Terima Ho jika -t tabel < t
hitung < t tabel
2. Tolak Ho jika t hitung > t
tabel atau t hitung < -t tabel
Berdasarkan perhitungan
di atas, dapat
diperoleh nilai t
hitung sebesar 5,492.Karena
nilai t hitung (20.734) > t tabel
(1.967), maka Ho
ditolak.Artinya, terdapat
pengaruh Media Sosial terhadap
Kebutuhan Informasi.
Uji R (Koefisien Determinasi)
Besarnya
pengaruh Media sosial Facebook terhadap pemenuhan Kebutuhan Informasi,
ditunjukkan oleh koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut :
KD = r2
× 100%
= (0,753)2 X 100%
= 56,7%
Koefisien determinasi
dari hasil perhitungan
didapat sebesar 56,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa Media Sosial
memberikan pengaruh sebesar 56,7% terhadap Kebutuhan Informasi, sedangkan
sisanya sebesar S43,3% Kebutuhan Informasi dapat dijelaskan oleh variabel
lainnya yang tidak diteliti.
Penggunaan media sosial (X)
Secara ideal,
skor yang diharapkan
untuk jawaban responden
terhadap 11 pertanyaan
adalah 14520. Dari perhitungan
dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 10184 atau 70,1% dari skor ideal
yaitu 14520. Dengan demikian Media Sosial
berada pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa responden merasa
bahwa adanya media sosial Facebook sebagai sarana untuk menyebarkan informasi
sudah baik.
Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y)
Secara ideal,
skor yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 7 pertanyaan adalah 9240.
Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 6587 atau 71.3%
dari skor ideal yaitu 9240. Dengan demikian Kebutuhan Informasi
berada pada kategori
baik. Oleh karena
itu, responden merasa
pemenuhan kebutuhan informasi akan lowongan kerja sudah terpenuhi,
dilihat dari presentasi skornya 71.3%. Besarnya Pengaruh Penggunaan Media
Sosial Facebook terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi lowongan kerja. Berdasarkan
hasil pengolahan data menggunakan bantuan software SPSS 20 diperoleh hasil
sebagai berikut.
Coefficientsa
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig
|
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
|||
1 (Constant)
|
.382
|
.125
|
3.050
|
.002
|
|
Media Sosial (X)
|
.887
|
.043
|
.753
|
20.734
|
.000
|
a.
Dependent Variable: Kebutuhan Informasi (Y) a.
Dari output
software SPSS 20 di atas diperoleh model
regresi sebagai berikut :
Y = 0,382+ 0,887X
Nilai konstanta
a memiliki arti bahwa ketika Media Sosial(X) bernilai nol atau Kebutuhan
Informasi (Y) tidak dipengaruhi
oleh media sosial, maka
rata-rata Kebutuhan Informasi
bernilai 0,382. sedangkan koefisien regresi
b memiliki arti
bahwa jika variabel
Media Sosial (X)
meningkat sebesar satu
satuan, maka Kebutuhan Informasi
(Y) akan meningkat sebesar 0,887. Koefisien regresi tersebut bernilai positif,
yang artinya Media Sosial memberikan
pengaruh positif terhadap
Kebutuhan Informasi (semakin tinggi
atau kuat Media Sosial, maka semakin meningkat
Kebutuhan Informasi).
4. Simpulan dan Saran
Kesimpulan
a. Tanggapan responden
terhadap penggunaan penggunaan
media sosial Facebook yang
ditinjau dari 4 indikator
yaitu Context, Communication, Collaboration, dan Connection secara keseluruhan
adalah sebesar 70.1%, yang
berada pada kategori baik pada garis
kontinum. Context memiliki
nilai paling besar dibandingkan
dengan indikator lainnya. Hal ini menunjukan bahwa konten bahasa, bentuk, dan isi
dari informasi grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi sendiri dapat diterima
dengan baik oleh member dari grup bursa Lowongan Kerja Banyuwangi.
b. Tanggapan dari responden
mengenai Facebook grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi yang digunakan sebagai
media yang mereka akses untuk memenuhi
kebutuhan informasi akan lowongan
kerja dari membernya yang
ditinjau dari 4 faktor yaitu Current need approach,
Everyday need approach, Exhaustic need approach, Catching-up need approach
didapatkan nilai sebesar 71.3%. Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa
bahwa pemenuhan kebutuhan informasi tentang tugas akhirnya yang mereka akses
melalui Facebook grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi sudah berada pada
kategori baik pada garis kontinum. Exhaustic need approach dan Catching-up need
approach memiliki nilai presentase
yang sama besarnya,
Hal ini menunjukan
bahwa member telah mendapatkan
informasi yang mendalam,
ringkas, dan sesuai
dengan apa yang
mereka butuhkan mengenai lowongan kerja yang
diakses melalui Facebook grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi. Sehingga,
pada akhirnya member sangat
bergantung pada informasi yang diberikan oleh grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi.
c. Berdasarkan hasil
analisis dengan menggunakan
regresi linier sederhana,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
sosial Facebook yang
ditinjau dari Context, Communication, Collaboration, dan Connection memiliki
pengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi lowongan kerja yang ditinjau
dari Current need approach,
Everyday need approach,
Exhaustic need approach, Catching-up need approach sebesar 56.7%. sisanya sebesar
43.3% berasal dari faktor lainnya.
Saran
Saran untuk grup
Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi
a.
Dalam penelitian ini
ditemukan kesimpulan bahwa Facebook
grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebutuhan informasi member
khususnya tentang lowongan kerja. Dan dikarenakan Indikator Context yang
memiliki nilai sangat
signifikan dengan 48.0%,
ini berarti konten
dari grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi sudah sangat
baik. Sedangkan indikator
lainnya yang hampir
sama rata di
sekitar 16% sampai dengan 17%,
maka grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi perlu memperbaiki aspek aspek yang
terdapat pada indikator Communication,
Collaboration dan Connection seperti
grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi perlu perlu
memberikan respon terhadap keluhan
maupun pertanyaan yang
bersangkutan dengan lowongan kerja agar
member mendapatkan informasi yang
mereka butuhkan, lalu grup
Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi harus
konsisten menyediakan
informasi tentang lowongan kerja dan
senantiasa mengkaji ulang
setiap informasi yang
dikeluarkan agar tidak terjadi
kesalahan typo maupun kesalahan informasi yang dapat membuat informasi menjadi
tidak tersampaikan dengan
baik. Hal ini
perlu diperbaiki agar
nilai presentase yang masih kurang
dapat ditingkatkan agar informasi tersampaikan secara lebih baik.
b. Dalam penelitian
ini ditemukan bahwa
media sosial Facebook
sangat mempengaruhi kebutuhan informasi sebesar
56.7%. Oleh karena
itu grup Bursa Lowongan Kerja
Banyuwangi harus mempertahankan media
sosial Facebook grup Bursa
Lowongan Kerja Banyuwangi sebagai
sumber informasi tentang
lowongan kerja bagi member, hal ini perlu dilakukan karena faktor
media sosial Facebook sendiri memiliki nilai yang sangat tinggi yaitu 56.7% dan
ini menunjukan bahwa media sosial Facebook sudah tepat dan layak digunakan
sebagai satu-satunya media
sosial yang menyebarkan
informasi selain media
cetak yang berbentuk mading
yang digunakan untuk
menyebarkan informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi akan
lowongan kerja bagi member grup Bursa Lowongan Kerja Banyuwangi.
Saran untuk Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian yang menghubungkan
antara penggunaan media sosial terhadap kebutuhan informasi masih tergolong
baru. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya bisa meneliti tentang media
sosial lainnya yang mempengaruhi kebutuhan informasi selain dari media sosial Facebook.
b. Sebaiknya penelitian
selanjutnya mencoba untuk
menggunakan dimensi-dimensi dari
teori lainnya yang berbeda dengan penelitian ini, seperti teori dari
Wilson yang merupakan teori tentang kebutuhan informasi yang
menjelaskan bahwa kebutuhan
informasi seseorang terdiri
atas 3 konteks
yaitu cognitive needs, affective needs, dan physiological needs yaitu
guna membandingkan hasil yang telah diteliti dengan hasil yang akan diteliti
oleh peneliti lain.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Donald R
dan Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis. Volume 2-9/E. Jakarta:
Media Global Edukasi.
Dantes, Nyoman
(2012). Metode Penelitian. Yogyakarta, Andi.
Effendy, Onong
Uchjana. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Evans, Dave.
(2008). Social Media Marketing an Hour a Day. Indiana Polis, Indiana: Wiley
publishing, inc.
Kriyantono,
Rahmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenda Media Group.
Mulyana, Deddy.
(2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Purwanto, Erwan
Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. (2011). Metode penelitian kuantitatif untuk
Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial.Yogyakarta:Gava Media
Rangkuti, Fredy.
(2011). Riset Pemasaran, Cetakan Kesebelas. Jakarta : PT. Gamedia Pustaka
Utama.
Riduwan. (2010).
Metode & Teknik Menyusun Tesis. Cetakan ke-7. Bandung: Alfabeta.
Sarwono,
Jonathan dan Martadiredja, Tutty. (2008). Riset Bisnis untuk Pengambilan
Keputusan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Sedarmayanti dan
Hidayat Syarifudin (2011) . Metodologi
Penelitian. Bandung, CV Bandar Maju.
Severin, Werner
J and James W. Tankard, Jr. (2008). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan
di Dalam Media Massa. Edisi ke 6 (Communication Theories: Origin, Methods
& Uses in
The Mass Media). Terjemahan
Hayanto, Sugeng. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Solis, Brian.
(2011). Engage: The Complete Guide for Brands and Business to Build Cultivate and Measure Success on The Web.
New Jersey: John Wiley & Sons.
Sugiyono (2011).
Statistika untuk penelitian. Bandung, Alfabeta.
Sugiyono (2011).
Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Tindakan. Bandung, PT.
Refika Aditama
Vivian, John.
(2008). Teori Komunikasi Massa, edisi Kedelapan (The Media of Mass Communication, 8th Edition). Terjemahan Tri
Wibowo B.S. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wijaya, Toni.
(2012). Cepat Menguasai SPSS
20 untuk Olah
dan Interpretasi Data. Cahaya
Atma Pustaka, Yogyakarta.
Zikmund,
William,, Babin, Barry J., Carr, Jon C., Griffin, Mitch. (2010). Business
Research Method (8thEd.) Canada: Cengange Learning.
https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100276/jurnal_eproc/pengaruh-penggunaan-media-sosial-twitter-terhadap-pemenuhan-kebutuhan-informasi-tugas-akhir-survei-terhadap-followers-ta_feb-.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar